01734 2200361 4500001002100000005001500021008004100036020001700077035002500094040001200119041000800131082001100139084001700150090001700167100002700184245010600211250002400317260003000341300002700371440003500398504001700433520069200450521000901142600002701151650004801178659001401226700001901240852001301259990005501272990001501327990001501342990001501357JAKPU/1011000000021520210309115417210309 e 0 ind  a979-1283-664 a0010/101100000000209 aJKPUDKI0 aIND a320.54 a320.54 ANS d a320.54 ANS d1 aANSHORIY CH, Nasruddin1 aDekonstruksi kekuasaan : konsolidasi semangat kebangsaan /cNasruddin Anshoriy CH ; ed. Ahmala Arifin aCetakan I: Mei 2008 aYogyakarta :bLKiS,c2008 axv, 208 hlm. ;c21 cm. 0aSatu abad Kebangkitan Nasional ahlm. 199-202 aUsia seratus tahun kebangkitan nasional, bagi sebuah bangsa bekas jajahan kolonial, memang bukan usia yang sudah tua. Tak ubahnya "bayi" yang perlu asuhan dalam setiap denyut nadinya, Indonesia baru pada tahap belajar berjalan. Namun Indonesia Ironisnya tidak diasuh oleh Ibu kandungannya sendiri, tetapi oleh Ibu tiri, bahkan oleh "baby sitter", yang notabene bukan Ibu yang melahirkannya. Pada era Orde Reformasi, secara substansial tidak mengalami perubahan, namun diharapkan dapat disertai oleh etika atau moralitas kekuasaan yang menjadi acuan nilai bagi proses peneyelenggaraan kekuasaan pemerintahan. Lalu pertanyaan mengapa terjadi hal tersebut akan dijelaskan dalam tulisan ini. aUmum14aANSHORIY, Nasruddin CH 4aKOMUNIKASI POLITIK ; POLITIK ; NASIONALISME aPembelian1 aARIFIN, Ahmala aBPAD DKI aD19382/11, 19383/11, 19384/11, 19385/11, 19386/11, aU019306/11 aU019382/11 aU019385/11