01821 2200313 4500001002100000005001500021007000300036008004100039020001900080035002000099082001100119084001700130245007500147250001400222264003400236300004500270336002100315337003000336338002300366520099400389600001401383700002201397700001101419990001501430990001501445990001501460990001601475990001601491INLIS00000000079085420210215115849ta210215 e 0 ind  a979-780--751-7 a0010-0221001603 a920.71 a920.71 KOE m1 aMelampaui Mimpi /cGinan Koesmayadi, Sundea; Editor. Alit Tisna Palupi aCetakan 1 aJakarta :bGagas Media,c2014 axii + 328 halaman :bIlustrasi ;c21 cm. 2rdacontentaTeks 2rdamediaaTanpa Perantara 2rdacarrieraVolume aHidup bukan hanya tentang bunga-bunga yang tumbuh indah atau matahari yang bersinar hangat. Hidup juga berarti siap menerima daun-daun yang ranggas dan suhu yang terik. Hidup tak hanya menawarkan segala sesuatu yang indah. Awalnya, Ginan yakin obat-obatan itu hanya menyediakan segala sesuatu yang indah dalam hidup. Ketenangan dan kedamaian. Semua terlambat saat ia sadari bahwa hal itu justru merebut apa yang seharusnya menjadi kebahagiaan sejati untuknya. “Ginan,” kata Ayah, yang kemudian terdiam. “Kenapa, Ayah?” tanya saya ketika Ayah tak kunjung melanjutkan kalimatnya. “Kamu tahu Magic Johnson?” Saya mengangguk, tak mengerti ke arah mana Ayah akan menyambung pertanyaan itu. “Sekarang kamu sama seperti dia. Kamu terinfeksi HIV.” Bagi Ginan, hidup memiliki dua pilihan untuknya: pasrah atas hidup dan penyakit yang dideritanya, atau terus melanjutkan hidup tanpa kesia-siaan. Dengan penuh kesadaran, Ginan memilih melampaui mimpi dan terus melangkah. 4aINSPIRASI0 aAlit Tisna Palupi0 aSundea aP008101/14 aP008102/14 aP008103/14 aS0009933/15 aS0009934/15