Epistemologi Islam skolastik pengaruhnya pada pemikiran Islam modern/Suparman Syukur SYUKUR, Suparman text Yogyakarta Pustaka Pelajar 2007 ind “Akal budi tak dapat menyerap sesuatu dan pancaindera tak dapat memikirkan sesuatu, hanya bila kedua-duanya bergabung akan timbullah pengetahuan. Menyerap sesuatu tanpa dibarengi akal budi sama dengan kebutaan dan pikiran tanpa isi sama dengan kehampaan. “ (Emmanuel Kant). Dalam konteks Islam, adanya kesaling-terkaitan antara al-Quran dan akal akan mengantarkan seseorang pada kebenaran yang maksimal, karena keduanyta saling menyapa dan bekerjasama. Dengan demikian jelas, bahwa Islam (Al’Quran) menjunjung tinggi kemampuan akal, dengannya inovasi baru selalu muncul yang terangkum dalam kemajuan ilmu pengetahuan. Dialektika pemikiran yang berlangsung dengan sengit dalam babakan-nbabakan sejarah peradaban Islam menunjukkan bahwa setiap pemikiran baru pada suatu zaman akan memunculkan pertentangan seru. Dewasa URN:ISBN:978--979-1277-846