03390 2200361 4500001002100000005001500021006001900036007000300055008004100058020001800099035002000117040002200137041000800159082001600167084001400183084001900197100004700216245010700263250002200370264004500392300004000437336002100477337003000498338002300528520233500551521001102886650002902897700002702926700003302953850001202986990001502998990001503013INLIS00000000082862520230213015843a e 1 ta230213 a e 1 ind  a9786020651996 a0010-0322000346 aJKPDJAKbindcrda0 aind042[23]a207.2 a266 MUF m aKC/207.2 MUF m0 aMufti AliePengarangeMufti AliePengarang1 aMisionarisme di Banten /cMufti Ali, Ph.D. ; editor, Dr. Moh. Ali Fadilah, DEA ; ilustrasi, Fajarianto aCetakakan pertama aJakarta :bGramedia Pustaka Utama,c2021 axxi, 259 halaman :bilus. ;c23 cm. 2rdacontentateks 2rdamediaatanpa perantara 2rdacarrieravolume3 aPenelitian Claude Guillot (2008) terhadap puluhan surat yang dikirim dari Banten tahun 1671–1682 oleh anggota misi dagang Prancis dan misionaris Katolik Prancis, Jean Baptiste de Guilhen, mengungkapkan bahwa misionarisme benar-benar “ikut menumpang” kapal dagang Prancis dan mendapatkan fasilitas dan dukungan dana yang tidak sedikit dari Kompeni Prancis. Rumah tinggal de Guilhen di Banten menjadi tempat persinggahan semua pastor dan agamawan yang datang mengunjungi Banten. Pada pertengahan kedua abad ke-19, Banten menjadi daerah tujuan kegiatan sistematis misionaris Kristen. GIUZ (Genootschap voor In en Uitwendige Zending) dan NZV (Nederlandsche Zending Vereeniging) adalah dua lembaga misionaris Belanda yang mengirimkan tenaga penginjil secara aktif di Banten antara tahun 1854–1942. Tokoh besar penginjil Belanda yang lahir di Sri Lanka dari ibu yang berdarah Afrika Selatan, F. L. Anthing, pendiri GIUZ, berhasil membaptis 650 orang pribumi, 75 orang Tionghoa, dan satu keluarga Badui. Dua “zendeling tukang” yang lahir di Jerman: C. F. A Sperhak an Adolf Mühlnickel, yang berafiliasi ke GIUZ, mendirikan jemaat Kristen yang tersebar di sejumlah daerah di Tangerang: Poris Tapel, Ciater, Kresek, Kampung Bolang, dan Cikuya. NZV melalui para penginjilnya seperti L. Tiemersma (1889–1909), A. A. Pennings (1894–1902), O. van der Brug (1909–1926) aktif menyebarluaskan ajaran Kristen kepada warga Banten. Tiemersma menjadi penginjil aktif di wilayah Tangerang. Gereja, poliknik, dan sekolah di Leuwidamar dan kota Rangkasbitung didirikan oleh A. A. Pennings. Sepeninggal keduanya, kegiatan misionarisme dilanjutkan oleh O. van der Brug. Meskipun upaya kristenisasi terhadap masyarakat Banten saat itu tidak membuahkan hasil yang diharapkan, karena kuatnya resistensi masyarakat Banten, tetapi upaya itu ternyata dalam dinamikanya menorehkan lembaran catatan sejarah yang unik. Umat kristiani dari Banten menjadi anggota jemaat Kristen di beberapa daerah di luar Banten, seperti di Pangharepan (Sukabumi), Cikembar (Sukabumi) , dan Rawa Selang (Cianjur). Gereja di Kampung Sawah (Bekasi), Gunung Puteri, Jatinegara, Cigelam, Kwitang, Cideres (Bandung), dan hampir seluruh Gereja Pasundan yang tersebar di Banten, DKI, dan Jawa Barat, memiliki kaitan historis dengan jemaat Kristiani Banten abad ke-19. aDewasa 4aPenyebaran Agama Kristen0 aFajariantoeIlustrator0 aMoh. Ali FadilahePenyunting aJKPDJAK aD002971/21 aD005396/23