01902 2200337 4500001002100000005001500021007000300036008004100039020002200080035002000102082000800122084001400130100003000144245009500174250002000269264003600289300003800325336002100363337003000384338002300414520097600437650001801413700002801431990001501459990001501474990001501489990001501504990001501519990001501534990001501549INLIS00000000084087620230208022308ta230208 g j ind  a978-602-391-401-2 a0010-0223000589 a813 a813 MAS d0 aMashdar ZaenalePengarang1 aDongeng pendek tentang kota-kota dalam kepala /cMashdar Zaenal ; penyunting, Addin Negara aCetakan pertama aYogyakarta :bDiva Press,c2017 a216 halaman :bilustrasi ;c21 cm 2rdacontentateks 2rdamediaatanpa perantara 2rdacarrieravolume aMashdar Zainal mengajak saya untuk mengunjungi kota-kota dalam kepalanya. Katanya ada banyak kota unik yang akan kami kunjungi. Baik suasana, maupun penduduk kota tersebut tidak akan saya temukan di kota-kota lainnya. Masdhar Zainal memulai perjalanan kami. Kota itu bernama Kota Tungku, Masdhar Zainal memberitahu, di sana cuaca lebih panas dibandingkan kota lainnya. Matahari di Kota Tungku nampak lebih besar dan bersinar lebih lama.Benar saja, kulit saya terasa terbakar oleh sengatan matahari. Masdhar Zainal mengenalkan saya dengan orang-orang yang berlalu lalang. Orang-orang yang berceloteh betapa sulitnya mendapatkan air minum. Salah seorang dari mereka mengeluh, katanya, dulu Kota Tungku tidak sepanas ini. Kemudian ia berkata pada temannya,Kayaknya dunia mau kiamat. Makin hari makin panas. Tidak cuma cuacanya, tapi juga manusianya… Saya merenung sejenak, apa yang ia ucapkan ada benarnya. Kunjungan saya ke Kota Tungku berakhir dengan dahaga yang sangat. 4aCERITA PENDEK0 aAddin NegaraePengarang aJ014404/23 aJ014405/23 aJ014406/23 aJ014407/23 aJ014408/23 aP038229/19 aP038234/19