02001 2200397 4500001002100000005001500021007000300036008004100039020001800080035002000098040002200118082000800140084001700148084001400165100003600179245004000215250003500255264004500290264003500335300003100370336002100401337003000422338002300452504003600475520092300511650001301434650001301447850001201460856004101472990001501513990001501528990001501543990001501558990001501573990001501588INLIS00000000084148920230727073315ta230727 g 0 ind  a9786020379142 a0010-0223001202 aJKPDJAKbindcrda a813 a808.84 SAP a a813 SAP a aSapardi Djoko DamonoePengarang1 aAlih wahana /cSapardi Djoko Damono aCetakan Pertama, Cetakan kedua aJakarta :bGramedia Pustaka Utama,c2018 a© 2018 Gramedia Pustaka Utama avii, 230 halaman ;c21 cm. 2rdacontentaTeks 2rdamediaaTanpa Perantara 2rdacarrieraVolume aBibliografi : 223 - 228 halaman aAlih wahana artinya pengubahan dari satu jenis kesenian ke jenis kesenian lain. Wahana berarti kendaraan, jadi alih wahana adalah proses pengalihan dari satu jenis kendaraan' ke jenis kendaraan' lain. Sebagai 'kendaraan, suatu karya seni merupakan alat yang bisa mengalihkan sesuatu dari satu tempat ke tempat lain. Dalam arti yang lebih luas, istilah ini bahkan juga bisa mencakup pengubahan dari berbagai jenis ilmu pengetahuan menjadi Bobot utama buku ini terletak justru pada kesederhanaannya. Sapardi tidak menguraikan berbagai konsep dengan menggunakan banyak jargon ataupun istilah, yang sering kali mematikan minat orang untuk menekuni sesuatu yang baru secara lebih jauh. Dengan fasih dan mengalir, berbagai gagasan yang berkaitan dengan alih wahana dipaparkan, dan pembaca tampaknya senantiasa berada dalam benak si penulis ketika ia menorehkan kata-katanya dalam kalimat dan paragraf Manneke Budiman Ph.D. 4aKesenian 4aNonfiksi aJKPDJAK aPusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin aD001971/24 aJ018515/23 aJ018516/23 aJ018517/23 aJ018518/23 aJ018519/23