02335 2200253 4500001002100000005001500021007000300036008004100039020001800080035002000098082001200118084001800130100003100148245006500179264004500244300003300289336002100322337003000343338002300373520162500396600001402021700003102035990001502066INLIS00000000085106720240116032738ta240116 0 ind  a9786020398600 a0010-0124000487 aS/153.2 aS/153.2 BEL k0 aBelinda GunawanePengarang1 aKisah kasih aku dan dia /cBelinda Gunawan ; Effi S. Hidayat aJakarta :bGramedia Pustaka Utama,c2019 a324 Halaman ;c14 cm x 21 cm 2rdacontentateks 2rdamediaatanpa perantara 2rdacarrieravolume a“Sampai masa tuamu Aku tetap Dia; dan sampai memutih rambutmu, Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.” (Yesaya 46:4) Setiap manusia pasti punya kisah suka maupun duka yang datang silih berganti. Sebagai orang beriman, kita kerap “lari” kepada-Nya ketika mengalami masalah dan kedukaan. Berkeluh kesah atau memohon ampun dan pertolongan-Nya melalui doa sebagai ungkapan paling pribadi saat berkomunikasi dengan-Nya. Tak hanya itu. Melalui berbagai pergumulan dalam perjalanan hidup, kita pun seperti berjumpa sendiri dengan-Nya. Lewat perjumpaan-perjumpaan inilah, tanpa kita sadari kerap terjalin kisah antara kita dan Sang Pencipta. Dia menjawab seruan kita dengan cara mengabulkan doa atau menundanya. Tak jarang kita diberi-Nya pencerahan tertentu lewat “bisikan”-Nya yang ajaib, atau disapa-Nya lewat peristiwa yang kita alami. Dan dengan keyakinan iman, peristiwa itu hanya menjadi wujud nyata akan besarnya kasih dan penyelenggaraan Tuhan atas hidup kita. Buku ini memuat kisah-kisah serupa itu. Kisah kasih antara manusia dengan pencipta- Nya, yang muncul dari pergumulan sehari-hari yang membawa kesadaran bahwa Dia selalu ada dengan segala kuasa-Nya, selalu memberi pertolongan dalam kesulitan yang dialami umat-Nya. Baik karena kita meminta-Nya, maupun ketika kita tak bisa mengungkapkan permintaan saking sesaknya. Dalam setiap kesulitan, banyak orang yang mempertanyakan, “Di mana Engkau, Tuhan? Mengapa aku dibiarkan sendiri?” Percayalah, saat itu Dia sedang menggendongmu, karena Dia mengasihimu. 4aInspirasi0 aEffi S. HidayatePengarang aU014538/23