02650 2200397 4500001002100000005001500021007000300036008004100039020001800080035002000098082001000118084001600128100003300144245016800177250002000345264003300365300002500398336002100423337003000444338002300474520148000497600003601977650002802013700003602041700003502077990001402112990001402126990001402140990001402154990001402168990001402182990001402196990001402210990001402224990001402238INLIS00000000085519620240506090411ta240506 e 0 ind  a9786235348209 a0010-0524000231 a304.5 a304.5 SAA p1 aSaadawi, Nawal ElePengarang1 aPerjuangan dan perlawanan seorang feminis Mesir :bkumpulan wawancara dan cerpen /cNawal El Saadawi ; penerjemah, Mirza Syauqi Futaqi ; editor, Muhammad Ali Fakih aCetakan pertama aYogyakarta :bIRCiSoD,c2022 a216 halaman ;c20 cm 2rdacontentateks 2rdamediaatanpa perantara 2rdacarrieravolume aKita mengenal Nawal El Saadawi sebagal feminis sekaligus sastrawan Arab, namun kerap kita tak tahu apa yang la perjuangkan dari hak-hak perempuan dan dari tradisi feminis mana la tumbuh. Buku ini, yang berisi kumpulan wawancaranya dengan wartawan-wartawan internasional sekaligus cerpen-cerpen feminisnya, akan mengantarkan kita kepada pemahaman yang kurang-lebih utuh terhadap ketokohan 'Simone de Beauvoir-nya Arab itu. Ketika ditanya berasal dari tradisi feminis mana, apakah Marxis, liberal, Freudian, atau yang lainnya, ia menjawab tidak berasal dari tradisi mana pun. Perjuangannya dalam membela perempuan di dunia Arab tidak ada contohnya dalam sejarah. Kemudian, ia membeberkan landasan teoretis dari corak feminisme yang ia kembangkan. Dengan berfokus pada seks, politik, dan agama, Nawal El Sadawi percaya bahwa patriarki, kapitalisme, dan imperialisme adalah sistem yang saling berkaitan yang menindas perempuan Arab dan membuat mereka tercegah dalam meraih potensi penuh mereka. Sebagian karya sastranya, termasuk cerpen-cerpen yang terdapat di buku ini, ditulis dalam upaya untuk melawan ketiga sistem tersebut. Ia mengkritik pandangan dunia Arab mengenai perkawinan, sunat anak perempuan, hubungan laki-laki dan perempuan, dan praktik budaya yang menindas perempuan. Di sisi lain, la juga mengangkat wacana tentang betapa perempuan mampu mengguncang kekuasaan laki-laki, dan betapa tanpa perempuan, bahkan Revolusi Musim Semi Arab pun tidak akan pernah terjadi. 4aSaadawi El, Nawal, -- 1931-2021 4aWanita - Keadaan sosial0 aMirza Syauqi FutaqiePenerjemah0 aMuhammad Ali FakihePenyunting aS05671/24 aS05672/24 aS05673/24 aS05674/24 aS05675/24 aS05676/24 aS05677/24 aS05678/24 aS05679/24 aS05680/24