02062 2200349 4500001002100000005001700021008004100038020002200079035002400101040001200125041000800137082001100145090001700156100001900173245007900192260003800271300002700309520090000336650001901236659001401255852001301269990005501282990005501337990005501392990005501447990005501502990005501557990005501612990001501667990001501682990001501697JAKPU/1111000000126520111117160851.0 ind  a978-602-8300-90-2 0010/111100000001265 aJKPUDKI aIND a352.14 a352.14 RAT p aRATNAWATI, Tri aPemekaran daerahbpolitik lokal dan beberapa isu terseleksicTri Ratnawati aYogyakartabPustaka Pelajarc2009 axiii, 284 hlm.c21 cm. aIdiom “demokrasi” telah merambah pelosok-pelosok tanah air sehingga elit-elit lokal dan komunitas-komunitas local lebih ‘vokal’ dalam menyuarakan aspirasi-aspirasi dan tuntutan-tuntutan mereka kepada Pemerintah Pusat. Tuntutan-tuntutan pemekaran daerah tetap marak selama lima tahun terakhir ini khususnya dari luar Jawa. Tuntutan pemekaran tersebut seringkali didasari oleh keinginan elit dan masyarakat lokal yang melepaskan diri dari segala sesuatu yang selama ini mereka rasakan sebagai ‘belenggu’. Baik belenggu ketertingalan pembangunan, belenggu kemiskinan, belenggu ketertindasan etnis, belenggu birokrasi Pusat, dan sebagainya. Namun ada juga elit-elit lokal yang menginginkan daerah mereka dimekarkan hanya dilandasi oleh ambisi jabatan, uang dan kekuasaan. Di lain pihak pemerintah pusat terkesan lemah dan tidak tegas dalam menanggapi eforia demokrasi dan otonomi daerah. aOTONOMI DAERAH aPembelian aBPAD DKI aD35599/11, 35600/11, 35601/11, 35602/11, 35603/11, aD35599/11, 35600/11, 35601/11, 35602/11, 35603/11, aD35599/11, 35600/11, 35601/11, 35602/11, 35603/11, aD35599/11, 35600/11, 35601/11, 35602/11, 35603/11, aD35599/11, 35600/11, 35601/11, 35602/11, 35603/11, aD35599/11, 35600/11, 35601/11, 35602/11, 35603/11, aD35599/11, 35600/11, 35601/11, 35602/11, 35603/11, aU031567/11 aU031573/11 aU035599/11