01461 2200289 4500001002100000005001700021008004100038020001800079035002400097040001200121041000800133082001000141090001700151100002300168240003800191245010200229250001000331260003800341300002600379520057700405521001100982650004000993659001401033700003801047852001301085990007301098JAKPU/1111000000051220111108174159.0 ind  a979-9483-12-3 0010/111100000000512 aJKPUDKI aIND14a306.3 a306.3bFEA p1 aFEATHERSTONE, Mike 4aConsumer culture and posmodernism10aPostmodernisme dan budaya konsumen/ Mike Featherstone ; pen. Misnah Zulfa Elizabeth ; ed. Kamdani aCet.3 aYogyakartabPustaka Pelajarc2008 axxi, 360 hlm.c24 cm.3 aBudaya konsumen, dari Adorno, Horkheimer hingga Marcuse seringkali disajikan sebagai kritik elitis tentang budaya massa (mass culture) yang menggambarkan sesuatu yang sekarang dipandang sebagai perbedaan yang meragukan antara individualitas yang nyata dengan yang palsu, dan antara kebutuhan yang sesungguhnya dengan kebutuhan yang semu. Pada umumnya mereka dianggap memandang rendah budaya massa yang telah turun derajatnya, dan dipandang kurang simpati terhadap integritas kesenangan dari kelas umumnya. Inilah kondisi yang didukung oleh dorongan ke arah postmodernisme. aDewasa 4aANTROPOLOGI-SOSIAL ; POSTMODERNISME aPembelian1 aELIZABETH, Misbah Zulfa ; KAMDANI aBPAD DKI a28843/11, 28844/11, 28845/11, 28846/11, 28847/11, 28848/11, 28849/11