01727 2200313 4500001002100000005001500021008004100036020001800077035002500095082001000120084001600130084001600146090001700162100001900179245003500198260003100233300002100264500099500285650001501280850001701295980001201312985000601324986000601330990001601336990001601352990001601368990001601384999001301400JAKPU-0310000001905820220120024155220120 g 0 ind  a979-22-3102-1 a0010-031000000019058 a650.1 a149.8 LAN t a650.1 LAN t a650.1bLAN t aLANDRI, Joseph1 aTulang miskin /cJoseph landri aJakarta :bGramedia,c2007 a296 hal ;c18 cm aDi zaman sekarang ini, semua sudah serba cepat. Apalagi yang namanya teknologi, perubahannya dalam hitungan per second (hitungan detik!). Demikian halnya, pola pikir kita semua pun maunya serba cepat, serba instan! Mulai dari mi instan, bumbu masak instan, sekolah instan, kerja dan naik pangkat instan, kawin dan cerai instan, begitu pun sukses dan kaya maunya instan! Namun, apa yang terjadi? Yang kita hadapi, kita lihat, dan kita dengan malah membuktikan sebaliknya. Terjadi semakin banyak pengangguran, karyawan di-PHK, semakin tingginya persentase orang miskin bila dibandingkan dengan yang kaya (cukupan). Jadi, banyak yang ingin serba cepat, tetapi akibatnya fatal. Mereka bukannya berhasil, sukses atau kaya, melainkan jadi melarat atau miskin. Teknologi boleh maju, tapi yang namanya sukses, kaya, berhasil dalam hidup tetap harus melalui suatu proses panjang. Proses yang membutuhkan kerja keras, rajin, dan cara yang benar, yang dalam buku ini disebut sebagai ILMU KOEDOE! 4aKESUKSESAN aPerpumda DKI -02-2008 a8 ni aT0000106/08 aT0000107/08 aT0000108/08 aT0000110/08 a07456/07