01625 2200277 4500001002100000005001700021008004100038020002200079035002400101040001200125041000800137082001100145090001600156100002000172245017300192260003300365300002500398520081100423650003001234659001401264700001101278852001301289990001501302990001501317990001501332JAKPU/1011000000066720111011190824.0 ind  a978-979-756-641-8 0010/101100000000661 aJKPUDKI aIND a899.22 a899.222 ANA aROSYIDI, Ikhwan aAnalisis teks sastra :bmengungkap makna, estetika dan ideologi dalam perspektip teori formula, semiotika, hermeneutika dan strukturalisme genetik/cIkhwan Rosidi;et.al aYogyakartabGraha Ilmuc2010 aviii, 284 hlmc23 cm aSebagai wacana, karya sastra tidak berbeda dengan wacana-wacana lainnya, selalu hadir dalam dialektika teks dan kontekstualitas, yaitu karya sastra merupakan representasi ideology pengarangnya dalam mempersepsi kelompok social masyarakat (subjektif-kolektif). Uniknya, sekalipun karya sastra sarat dengan muatan ideology, tetapi kasya sastra mempunyai cirri khas yang membedakan dengan wacana-wacana lainnya, yaitu aspek estetika yang dominan. Eksistensu estetika inilah yang membuat karya sastra, terutama fiksi, selalu melebur dalam fakta cerita yang dihadirkannya. Karya sastra selalu membicarakan kehidupan yang telah difiksikan pengarangnya, sehingga membaca karya sastra seperti sedang menikmati petualangan lewat kata-kata. Tidak salah bila karya sastra sering disebut dengan “dunia dalam kata”. aBAHASA - SASTRA INDONESIA aPembelian aet.al. aBPAD DKI aU021509/11 aU021510/11 aU021511/11