Terpelanting dari Shiratal Mustaqim : detik-detik diri melintas di atas jembatan Shiratal Mustaqim dan tak mampu membuat apa-apa kecuali mengharap ridha Allah Swt / SUYADI FIFAH text Jogjakarta : Diva Press, 2009 ind Kehidupan di alam barzakh bukanlah akhir kehidupan manusia. Kita akan dihisab, dimintai pertanggung jawaban atas semua perbuatan kita di dunia, di padang makhsar. Amal manusia akan ditimbang di atas neraca keadilan, yang disebut “Mizan”. Setelah itu, manusia harus melintasi jembatan lurus yang terbentang di antara dua punggung neraka jahanam. Jembatan itulah yang disebut Shirath. Shirath adalah “jembatan” yang diatasnya terdapat besi-besi panas yang saling berkaitan dan menyambari siapa saja yang menyeberanginya. Barang siapa berhasil melintasinya, ia akan sampai di surga. Siapa saja yang terpelanting darinya, maka ia akan jatuh ke dalam neraka. Hanya ada satu jalan menuju surga, yakni Shiratal Mustaqin tersebut. hlm 345-347 Dewasa ESKATOLOGI DALAM ISLAM ; AKHIRAT URN:ISBN:979-963-756-2