na JAKPU/12110000000042 20220401111728 220401 e 0 ind 979-963-756-2 0010/121100000000042 JKPUDKI IND 297.23 297.23 SUY t 297.3541 SUY t 297.23 SUY t SUYADI Terpelanting dari Shiratal Mustaqim : detik-detik diri melintas di atas jembatan Shiratal Mustaqim dan tak mampu membuat apa-apa kecuali mengharap ridha Allah Swt / Suyadi ;ed. Fifah cetakan pertama Jogjakarta : Diva Press, 2009 349 hlm ; 20 cm hlm 345-347 Kehidupan di alam barzakh bukanlah akhir kehidupan manusia. Kita akan dihisab, dimintai pertanggung jawaban atas semua perbuatan kita di dunia, di padang makhsar. Amal manusia akan ditimbang di atas neraca keadilan, yang disebut “Mizan”. Setelah itu, manusia harus melintasi jembatan lurus yang terbentang di antara dua punggung neraka jahanam. Jembatan itulah yang disebut Shirath. Shirath adalah “jembatan” yang diatasnya terdapat besi-besi panas yang saling berkaitan dan menyambari siapa saja yang menyeberanginya. Barang siapa berhasil melintasinya, ia akan sampai di surga. Siapa saja yang terpelanting darinya, maka ia akan jatuh ke dalam neraka. Hanya ada satu jalan menuju surga, yakni Shiratal Mustaqin tersebut. Dewasa ESKATOLOGI DALAM ISLAM ; AKHIRAT Pembelian FIFAH BPAD DKI T00000038780/10 U042531/11 U042536/11