01840 2200385 4500001002100000005001500021008004100036020001800077035002500095040001200120041000800132082000800140084002200148084001600170084001400186090001200200100002100212245010000233250001400333260003600347300002500383520085500408650002201263659001401285700002001299852001301319990001501332990001501347990001501362990001801377990001401395990001501409990001501424990001501439JAKPU/1111000000022020210505090934210505 g 0 ind  a979-963-630-2 a0010/111100000000220 aJKPUDKI0 aIND a899 a398.209 598 KOM s a808.8 KOM s a899 KOM s aF KOM s1 aKOMANDOKO, Gamal1 aSanggrama Wijaya :bBabad ksatri agung pendiri Majapahit /cGamal Komandoko; Ed. Elis Widayanti aCetakan 1 aJogjakarta :bDIVA Press,c2009 a410 halaman ;c20 cm aSanggrama Wijaya, juga dikenal dengan nama Raden Wijaya, sesungguhnya juga berhak atas tahta Singasari. Namun, ia tidak berambisi menuntut haknya. Ia justru mengutamakan kesetiaan pada pemangku tahta Singasari, Sri Kertanegara. Baru setelah tahta Singasari diruntuhkan Jayakatwang, penguasa Kadiri, ia tergugah memperjuangkan haknya. Ia mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Arya Wiraraja, sang ahli strategi Singasari yang amat luar biasa dan sulit dicari tandingannya. Berkat kiprah Arya Wiraraja, Sanggrama Wijaya berhasil meraih haknya. Ia bertahta, meski tidak di Singasari atau pun Kadiri, melainkan di Majapahit. Ia mengulangi lakon leluhurnya, Ken Arok, Sri Rajasa Batara Sang Amurwabhumi, dengan mendirikan kerajaan baru yang kelak menjadi kerajaan terbesar di nusantara.Pembaca, bacalah, niscaya Anda akan lebih memiliki makna! 4aFIKSI - MAJAPAHIT aPembelian1 aWIDAYANTI, Elis aBPAD DKI aB000049/11 aB000050/11 aB000051/11 aT000038644/10 aT38643/10 aU030586/11 aU030590/11 aU030591/11