02100 2200373 4500001002100000005001700021008004100038020002200079035002400101040001200125041000800137082000800145090001300153100001600166240004100182245007900223250001100302260004200313300002700355440003100382520109600413521001101509650001001520659001401530700002401544852001301568990005501581990001501636990001501651990001501666990001501681990001501696990001501711JAKPU/1111000000226120111129180424.0 ind  a978-979-22-0364-8 0010/111100000002261 aJKPUDKI1 aIND14a899 aFbDAH c1 aDAHL, Roald14aCharlie and the great glass elevator10aCharlie dan elevator kaca luar biasacRoald Dahl ; pen. Ade Dina Sigarlaki aCet. 2 aJakartabGramedia Pustaka Utamac2010 a200 hlmbilus.c20 cm. aKoleksi lengkap Roald Dahl3 a"Kau lihat tombol hijau ini? Aku harus menekannya pada detik yang tepat." Lanjutan kisah Charlie dan Pabrik Cokelat Ajaib Mr. Wonka memang jenius kalau menyangkut soal cokelat, tapi Charlie dan keluarganya sedikit pun tidak mempercayai kemampuannya dalam soal terbang. Terutama kalau yang diterbangkannya elevator kaca yang yang melesat tak terkendali ke luar angkasa. Tapi hidup tak pernah membosankan dengan Mr. Wonka, dan kalau gara-gara dirinya mereka jadi terlibat masalah, ia akan bisa membereskannya. Betul, kan? Buku ini dimulai di mana Charlie dan Chocolate Factory berakhir: Willy Wonka baru saja diberikan Charlie kepemilikan pabrik, dan mereka crash melalui atap rumah Charlie dengan lift terbang untuk menginformasikan keluarganya dari kabar baik. Kakek dan nenek Charlie (kecuali Grandpa Joe, yang sudah turun dari tempat tidur) gugup tentang pergi dalam perjalanan lift , dan setelah dua puluh tahun di tempat tidur, menolak untuk bangun. The bed is thus pushed into the elevator, which then takes off. Tempat tidur demikian didorong ke dalam lift, yang kemudian lepas landas. aDewasa 4aFIKSI aPembelian1 aSIGARLAKI, Ade Dina aBPAD DKI aD40879/11, 40880/11, 40881/11, 40882/11, 40883/11, aU002656/10 aU002657/10 aU002918/10 aU002919/10 aU040881/11 aU040883/11