![](../uploaded_files/sampul_koleksi/original/Monograf/tdkada.gif)
Jenis Bahan | Monograf |
Judul | Hisab dan Rukyat wacana untuk membangun kebersamaan di tengah perbedaan Susiknan Azhari |
Pengarang | AZHARI, Susiknan |
Penerbitan | Yogyakarta Pustaka Pelajar 2007 |
Deskripsi Fisik | xviii, 206 hlm.23 cm |
ISBN | 897-979-1277-29-7 |
Subjek | HOROLOGI |
Abstrak | Dari segi metodologi keilmuan hisab dan rukyat menampilkan sesuatu yang sama dengan cara berbeda. Keduanya ingin mengetahui adanya penampakan hilal. Rukyat tidak lain adalah metodologi pengamatan langsung, sedangkan hisab dikembangkan melalui hasil rukyat, tidak berdiri sendiri dan terpisah dari rukyat. Jiwa rukyat ada atau terdapat dalam hisab. Dengan demikian, dari segi metodologi keilmuan hisab dan rukyat sebenarnya merupakan kesatuan. Muhammadiyah cenderung kepada pendekatan hisab, yang berarti perhitungan secara ilmiah. Sebab, Muhammadiyah meyakini demikianlah isyarat dari Al-Qur’an dan al-hadis. Banyak ayat Al-Qur’an menyeru kita untuk berpikir tentang pergantian siang dan malam, pergantian bulan dan matahari, sebagai tanda-tanda bagi orang yang berpikir dan isyarat untuk menghitung perjalanan bulan dan matahari. Begitu pula dalam hadis, Muhammadiyah ber[egang pada matan hadis. |
Bahasa | Indonesia |
No Barcode | No. Panggil | Akses | Lokasi | Ketersediaan |
---|---|---|---|---|
00005047392 | Dapat dipinjam | Perpustakaan Jakarta - Cikini - | Tersedia
pesan |
Tag | Ind1 | Ind2 | Isi |
001 | JAKPU/12110000000499 | ||
005 | 20111206171816.0 | ||
008 | ***********************************ind** | ||
020 | # | # | $a 897-979-1277-29-7 |
035 | # | # | 0010/121100000000499 |
040 | # | # | $a JKPUDKI |
041 | # | # | $a IND |
082 | 1 | 4 | $a 529.7 |
090 | # | # | $a 529.7 AZH h |
100 | 2 | # | $a AZHARI, Susiknan |
245 | 0 | 0 | $a Hisab dan Rukyat $b wacana untuk membangun kebersamaan di tengah perbedaan $c Susiknan Azhari |
260 | # | # | $a Yogyakarta $b Pustaka Pelajar $c 2007 |
300 | # | # | $a xviii, 206 hlm. $c 23 cm |
520 | 3 | # | $a Dari segi metodologi keilmuan hisab dan rukyat menampilkan sesuatu yang sama dengan cara berbeda. Keduanya ingin mengetahui adanya penampakan hilal. Rukyat tidak lain adalah metodologi pengamatan langsung, sedangkan hisab dikembangkan melalui hasil rukyat, tidak berdiri sendiri dan terpisah dari rukyat. Jiwa rukyat ada atau terdapat dalam hisab. Dengan demikian, dari segi metodologi keilmuan hisab dan rukyat sebenarnya merupakan kesatuan. Muhammadiyah cenderung kepada pendekatan hisab, yang berarti perhitungan secara ilmiah. Sebab, Muhammadiyah meyakini demikianlah isyarat dari Al-Qur’an dan al-hadis. Banyak ayat Al-Qur’an menyeru kita untuk berpikir tentang pergantian siang dan malam, pergantian bulan dan matahari, sebagai tanda-tanda bagi orang yang berpikir dan isyarat untuk menghitung perjalanan bulan dan matahari. Begitu pula dalam hadis, Muhammadiyah ber[egang pada matan hadis. |
521 | # | # | $a Dewasa |
650 | # | 4 | $a HOROLOGI |
659 | # | # | $a Pembelian |
852 | # | # | $a BPAD DKI |
990 | # | # | $a 45273/11, 45274/11, 45275/11, 45276/11, 45277/11, 45278/11, 45279/11 |
Content Unduh katalog
Karya Terkait :