Cite This        Tampung        Export Record
Jenis Bahan Monograf
Judul Puitika Roestam Effendi dan percikan permenungan / Ajip Rosidi
Pengarang Ajip Rosidi (Ajip Rosidi)
(Ajip Rosidi)
(Ajip Rosidi)
(Pengarang)
(Pengarang)
(Pengarang)
(Pengarang)
EDISI Cetakan pertama
Penerbitan Bandung : PT Dunia Pustaka Jaya, 2013
Deskripsi Fisik 167 Halaman ;19 cm.
Konten Teks
Media Tanpa perantara
Penyimpan Media Volume
ISBN 9789794193877
Subjek Puisi Indonesia
Abstrak “Saya menulis di zaman réaksi yang maha ganas, di bawah ancaman tangan besi Gobnor Jéndral Foch, yaitu sesudah gagalnya pemberontakan Garut, Cimaréméh, dan Silungkang (1926-27), sewaktu “selentingan ucapan yang salah” dapat membawa orang-orang ke Boven Digul dan Tanah Mérah, di masa rakyat penuh dibelukari oléh cecunguk-cecunguk dan mata-mata Belanda, di mana tempo-témpo sanak keluarga tiada ayal mau menghianati family sendiri untuk mendapatkan pangkat atau pujian dari pihak penjajah! (Roestam Effendi)”
Bahasa Indonesia
Bentuk Karya Puisi
Target Pembaca Umum

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
00005957265 811 AJI p Dapat dipinjam Perpustakaan Jakarta - PDS HB Jassin - PDS HB Jassin Ruang Koleksi Umum Tersedia
pesan
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000839678
005 20230120094026
006 a####g######0###p#
007 ta
008 230120################g#######0##p#ind##
020 # # $a 9789794193877
035 # # $a 0010-0123001151
040 # # $a JKPDJAK$b ind$c RDA
041 # # $a ind
082 # # $a 811$2 [23]
084 # # $a 811 AJI p
100 # # $a Ajip Rosidi$e Pengarang$e Ajip Rosidi$e Pengarang$e Ajip Rosidi$e Pengarang$e Ajip Rosidi$e Pengarang
245 1 # $a Puitika Roestam Effendi dan percikan permenungan /$c Ajip Rosidi
250 $a Cetakan pertama
264 # # $a Bandung :$b PT Dunia Pustaka Jaya,$c 2013
300 # # $a 167 Halaman ; $c 19 cm.
336 # # $a Teks$2 rdacontent
337 # # $a Tanpa perantara$2 rdamedia
338 # # $a Volume$2 rdacarrier
520 # # $a “Saya menulis di zaman réaksi yang maha ganas, di bawah ancaman tangan besi Gobnor Jéndral Foch, yaitu sesudah gagalnya pemberontakan Garut, Cimaréméh, dan Silungkang (1926-27), sewaktu “selentingan ucapan yang salah” dapat membawa orang-orang ke Boven Digul dan Tanah Mérah, di masa rakyat penuh dibelukari oléh cecunguk-cecunguk dan mata-mata Belanda, di mana tempo-témpo sanak keluarga tiada ayal mau menghianati family sendiri untuk mendapatkan pangkat atau pujian dari pihak penjajah! (Roestam Effendi)”
521 1 # $a umum
650 # 4 $a Puisi Indonesia
850 # # $a JKPDJAK
990 # # $a J002519/23
Content Unduh katalog