Cite This        Tampung        Export Record
Jenis Bahan Monograf
Judul Terpelanting dari Shiratal Mustaqim : detik-detik diri melintas di atas jembatan Shiratal Mustaqim dan tak mampu membuat apa-apa kecuali mengharap ridha Allah Swt / Suyadi ;ed. Fifah
Pengarang SUYADI
FIFAH
EDISI cetakan pertama
Penerbitan Jogjakarta : Diva Press, 2009
Deskripsi Fisik 349 hlm ;20 cm
ISBN 979-963-756-2
Subjek ESKATOLOGI DALAM ISLAM ; AKHIRAT
Abstrak Kehidupan di alam barzakh bukanlah akhir kehidupan manusia. Kita akan dihisab, dimintai pertanggung jawaban atas semua perbuatan kita di dunia, di padang makhsar. Amal manusia akan ditimbang di atas neraca keadilan, yang disebut “Mizan”. Setelah itu, manusia harus melintasi jembatan lurus yang terbentang di antara dua punggung neraka jahanam. Jembatan itulah yang disebut Shirath. Shirath adalah “jembatan” yang diatasnya terdapat besi-besi panas yang saling berkaitan dan menyambari siapa saja yang menyeberanginya. Barang siapa berhasil melintasinya, ia akan sampai di surga. Siapa saja yang terpelanting darinya, maka ia akan jatuh ke dalam neraka. Hanya ada satu jalan menuju surga, yakni Shiratal Mustaqin tersebut.
Catatan hlm 345-347
Bahasa Indonesia
Bentuk Karya Bukan fiksi atau tidak didefinisikan
Target Pembaca Dewasa

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
00005359305 297.3541 SUY t Dapat dipinjam Perpustakaan Jakarta Timur - Jatinegara - RUANG KOLEKSI UMUM TIMUR Tersedia
pesan
00005359975 297.23 SUY t Dapat dipinjam Perpustakaan Jakarta Utara - Koja - RUANG KOLEKSI UMUM UTARA Tersedia
pesan
00005359976 297.23 SUY t Dapat dipinjam Perpustakaan Jakarta Utara - Koja - RUANG KOLEKSI UMUM UTARA Tersedia
pesan
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 JAKPU/12110000000042
005 20220401111728
008 220401################e##########0#ind##
020 # # $a 979-963-756-2
035 # # $a 0010/121100000000042
040 # # $a JKPUDKI
041 0 # $a IND
082 # # $a 297.23
084 # # $a 297.23 SUY t
084 # # $a 297.3541 SUY t
090 # # $a 297.23 SUY t
100 1 # $a SUYADI
245 1 # $a Terpelanting dari Shiratal Mustaqim : $b detik-detik diri melintas di atas jembatan Shiratal Mustaqim dan tak mampu membuat apa-apa kecuali mengharap ridha Allah Swt /$c Suyadi ;ed. Fifah
250 # # $a cetakan pertama
260 # # $a Jogjakarta :$b Diva Press,$c 2009
300 # # $a 349 hlm ; $c 20 cm
504 # # $a hlm 345-347
520 # # $a Kehidupan di alam barzakh bukanlah akhir kehidupan manusia. Kita akan dihisab, dimintai pertanggung jawaban atas semua perbuatan kita di dunia, di padang makhsar. Amal manusia akan ditimbang di atas neraca keadilan, yang disebut “Mizan”. Setelah itu, manusia harus melintasi jembatan lurus yang terbentang di antara dua punggung neraka jahanam. Jembatan itulah yang disebut Shirath. Shirath adalah “jembatan” yang diatasnya terdapat besi-besi panas yang saling berkaitan dan menyambari siapa saja yang menyeberanginya. Barang siapa berhasil melintasinya, ia akan sampai di surga. Siapa saja yang terpelanting darinya, maka ia akan jatuh ke dalam neraka. Hanya ada satu jalan menuju surga, yakni Shiratal Mustaqin tersebut.
521 # # $a Dewasa
650 # 4 $a ESKATOLOGI DALAM ISLAM ; AKHIRAT
659 # # $a Pembelian
700 1 # $a FIFAH
852 # # $a BPAD DKI
990 # # $a T00000038780/10
990 # # $a U042531/11
990 # # $a U042536/11
Content Unduh katalog